THE 5-SECOND TRICK FOR ANTIKYTHERA, KOMPUTER YUNANI KUNO, TEKNOLOGI KUNO ASTRONOMI,PILAR BESI DELHI, TEKNOLOGI METALURGI KUNO, BESI TAK BERKARAT,BATERAI BAGHDAD, TEKNOLOGI LISTRIK KUNO, SUMBER ENERGI MESOPOTAMIA,MOHENJO-DARO, SISTEM SANITASI KUNO, TEKNOLOG

The 5-Second Trick For Antikythera, komputer Yunani kuno, teknologi kuno astronomi,Pilar Besi Delhi, teknologi metalurgi kuno, besi tak berkarat,Baterai Baghdad, teknologi listrik kuno, sumber energi Mesopotamia,Mohenjo-Daro, sistem sanitasi kuno, teknolog

The 5-Second Trick For Antikythera, komputer Yunani kuno, teknologi kuno astronomi,Pilar Besi Delhi, teknologi metalurgi kuno, besi tak berkarat,Baterai Baghdad, teknologi listrik kuno, sumber energi Mesopotamia,Mohenjo-Daro, sistem sanitasi kuno, teknolog

Blog Article

Apparently, the Sophisticated calendar was even able to deciding the color of forthcoming eclipses, prompting researchers to hypothesize the Antikythera Personal computer served a predictive and astrological, too astronomical, function.

"Ketepatan posisi lubang memerlukan teknik pengukuran yang sangat akurat dan tangan yang sangat mantap untuk melubanginya," kata rekan penulis studi Graham Woan, seorang profesor astrofisika di Universitas Glasgow, dalam pernyataannya.

Dengan mempelajari bagaimana orang Yunani kuno membangun dan menggunakan alat ini, maka kita dapat memperoleh wawasan tentang proses berpikir dan pendekatan ilmiah mereka, yang dapat menginspirasi kita dalam inovasi teknologi pada masa kini.

Dalam konteks sejarah, alat ini memberikan bukti bahwa teknologi canggih tidak hanya ada di masa modern-day, tetapi juga telah ada dan berkembang di peradaban kuno.

From these letters, which were only 1 / 4 of the first textual content, the Antikythera Laptop or computer emerges as a photo voltaic and lunar calendar that exhibited the place on the planets, the Solar and also the moon in relation into the Zodiac.

Walaupun para peniliti kini punya pemahaman yang lebih dalam tentang Antikythera system, masih banyak misteri yang perlu diungkap. Rongsokan kapal tempat piranti misterius ini ditemukan a hundred and fifteen tahun lalu masih terbaring di bawah permukaan laut.

detikNews detikEdukasi read more detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan

Pada tahun 2005, tim dari Universitas Cardiff menggunakan teknik pencitraan canggih, termasuk tomografi sinar-x komputer dan pemindaian resolusi tinggi, untuk mengungkap struktur inner mekanisme dan menguraikan prasastinya. Upaya ini secara signifikan meningkatkan pemahaman tentang fungsi dan konstruksi perangkat ini.

Menurut Berman, perangkat itu dibangun di Pulau Rhodes dan dibangun lebih dari satu orang. Meskipun memiliki kekurangan, mekanisme antikythera ini menunjukkan orang Yunani kuno lebih jauh pemahaman astronomi dan kemampuan mekanisnya dari yang kita bayangkan.

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif. Pelajari selanjutnya.

Upaya penelitian dan rekonstruksi yang terus dilakukan pada alat ini menunjukkan bahwa meskipun kita hidup di period teknologi fashionable, masih banyak yang bisa kita pelajari dari masa lalu. Mekanisme Antikythera adalah salah satu contoh terbaik bagaimana pengetahuan kuno dapat terus memberikan dampak signifikan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini.

Pada awalnya, perangkat ini ditemukan di antara puing-puing bangkai kapal di lepas pantai pulau Antikythera pada tahun 1901 dan diidentifikasi mengandung roda gigi oleh arkeolog Valerios Stais pada tahun 1902. Upaya konservasi selanjutnya telah membagi perangkat ini menjadi eighty two fragmen, dengan empat bagian utama yang berisi roda gigi dan plakat.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard. Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1900 oleh para penyelam di Pulau Antikythera, perangkat jam rumit yang dijuluki “Mekanisme Antikythera” membuat banyak kalangan—mulai dari arkeolog hingga penggila UFO—pusing tujuh keliling.

Kompasiana adalah System blog site. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Report this page